Jumat, 01 April 2011

Seorang lelaki dan Tuhannya

Dan akhirnya, semua telah terpampang jelas di dinding. Wajah kusut kusam tak beraturan yang ada menemaninya. Mereka itulah seribu wajah penyesalan.

Sambil memegan botol bir dia menggumamkan penyeslannya"Aku salahkan api,hujan,matari,rembulan, angin, daun, dan dirku yang terpuruk".

Berputar-putar ia mengelilingi ruangan dengan memegang sebotol bir yang sudah habis isinya.

"Tuhan tak perlu ikut disalahkan!sudah lelah aku mengutuknya puas".

Kemudian ia diam berfikir melamun. "Tapi,siapa aku ini yang meratap?bukankah aku mendekati malaikat?"

"Hahahaha.aku...."

Masih ada seribu bibir yang akan menggelegar.



Botol kosong yang sedari tadi digenggamnya terlepas dari tangannya. Pecahannya berserakan. Entah apalagi yang ia pandang di dinding. Raut mukanya berubah kerut, pucat ketakutan. Lama ia pandangi dinding itu. Ada sesuatu yang baru pertama kali ia lihat. Dengan gemetar ia menunjuk ke dinding berteriak mengutuk.
"Kau setan!!! Kau fikir, kau bisa menipuku, hah!!?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar